Tanggal Rilis | : | 10 Mei 2017 |
Ukuran File | : | 0.38 MB |
Abstraksi
Jumlah
angkatan kerja di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,72 juta
orang atau bertambah sekitar 123 ribu orang bila dibanding angkatan
kerja Februari 2016, yaitu sebesar 6,59 juta orang.
Jumlah
penduduk yang bekerja di Sumatera Utara pada Februari 2017 mencapai 6,29
juta orang atau bertambah sekitar 121 ribu orang bila dibanding keadaan
pada Februari 2016 sebesar 6,17 juta orang.
Jumlah pengangguran
terbuka mengalami peningkatan dari 428 ribu pada Februari 2016 menjadi
430 ribu pada Februari 2017 atau bertambah sebanyak dua ribu orang.
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Februari 2017
mencapai 6,41 persen, mengalami penurunan sebesar 0,09 poin dibanding
TPT Februari 2016, yaitu sebesar 6,49 persen.
Lapangan pekerjaan
yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian sebesar 42,57
persen, diikuti oleh sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi
sebesar 20,96 persen, dan sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan
perorangan sebesar 17,20 persen. Sedangkan sektor Listrik, Gas dan Air
Minum yang paling sedikit menyerap tenaga kerja sebesar 0,20 persen.
Pada
Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan
sebesar 2,23 juta orang (35,48%), pekerja keluarga 1,23 juta orang
(19,60%), berusaha sendiri sejumlah 1,07 juta orang (17,01%), dan
berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 1,06 juta orang (16,86%).
Berdasarkan
jumlah jam kerja, pada Februari 2017 sebesar 4,30 juta (68,33%) bekerja
diatas 35 jam perminggu, sedangkan setengah pengangguran sebanyak 1,99
juta orang (31,67%).
Pada Februari 2017, pekerja pada jenjang
pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 2,04 juta
orang (32,45%), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sebesar 217
ribu orang (3,46%) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana sebesar 554
ribu orang (8,80%).
Secara umum, selama Februari 2016 sampai
Februari 2017 terjadi peningkatan kondisi ketenagakerjaan di Sumatera
Utara. Hal ini diindikasikan dengan naiknya jumlah penduduk yang
bekerja, meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja, dan menurunnya
tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan menurunnya jumlah penduduk yang
setengah menganggur.