Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2014 naik sebesar 5,38 persen

produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2014 naik sebesar 5,38 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi industri makanan sebesar 12,21 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan III- 2014 naik sebesar 1,37 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II-2014. Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri makanan sebesar 4,97 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 1,53 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III-2014 naik sebesar 3,49 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 38,43 persen; industri peralatan listrik sebesar 22,93 persen; industri barang galian bukan logam sebesar 12,03 persen; dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 9,97 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan III-2014 turun sebesar 8,80 persen dibanding triwulan II-2014 (q-to-q). Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 23,81 persen; industri pakaian jadi sebesar 20,90 persen; industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 19,10 persen; industri alat angkut lainnya sebesar 16,44 persen; industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 15,71 persen; industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 12,88 persen; industri tekstil sebesar 10,46 persen; industri pengolahan lainnya sebesar 9,26 persen; industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 8,36 persen; industri barang galian bukan logam sebesar 7,23 persen; industri furnitur sebesar 5,63 persen; industri peralatan listrik sebesar 4,32 persen; dan industri makanan sebesar 4,23 persen.